Freud, Seorang Anak Sulung (1)

Sigmund Freud dan Ayahnya
Salah satu pemikir terkenal dalam sejarah psikologi adalah Sigmund Freud. Ia terlahir 6 Mei 1856, di Freiberg - Moravia (sekarang menjadi bagian dari Republik Ceko), dari keluarga keturunan Yahudi: Jakob (41) dan Amalia (21).

Nama lengkap ibunya : Amalia Nathansohn Freud, lahir (18 Agustus 1835) di Brody - Galicia, sekarang Ukraina, dan dibesarkan di Odessa. Ia menjadi istri ketiga dari Jacob Freud. Yang melahirkan Sigmud Freud dan ketujuh adik-adiknya (Sigmund, Julius, Anna, Rosa, Marie, Adolfine, Paula dan Alexander). Saat kecil nama Freud adalah Sigismund Freud Schlomo. Sebagai anak sulung, ia menjadi anak kesayangan ibunya. Sikap ibunyalah yang diyakini Freud sebagai pengaruh besar dalam kesuksesan dirinya. Amalia wafat di Wina, 12 September 1930, pada usia 95 akibat TBC.

Ayahnya, Jacob Freud lahir pada tanggal 1 April 1815 di Tysmenitz - Galicia, seorang pedagang wol. Dari pernikahan pertamanya dengan Sally Kanner, dikaruniai dua anak : Emanuel (1833-1914) dan Philipp (1836-1911). Pernikahan kedua Yakub dengan Rebecca Freud tidak memiliki anak (1852-1855). Jacob Freud meninggal di Wina pada tanggal 23 Oktober 1896.

Kegagalan bisnis ayahnya sebagi pedagang wol memaksa keluarga untuk pindah dari rumah mereka dari Freiberg ke Leipzig, lalu ke Wina, Austria. Saat itu ia berumur sekitar empat tahun. Sejak menetap di Wina itulah Freuddan menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud mengalami khidupan seorang anak yang normal : membantu orang tuanya di sekitar rumah, bermain dengan saudara-saudaranya yang lebih muda, dan tumbuh seperti halnya anak-anak sezamannya.

Selama pengalamannya di sekolah menengah, Freud memiliki perhatian yang mendalam dalam halsastra. Maka bisa dimengerti bila ia menghabiskan berjam-jam untuk membaca kisah William Shakespeare serta karya-karya klasik lainnya. Cintanya kepada bahasa dan pengetahuan, membuat Freud menjadi mahir dalam bahasa Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Ibrani, Latin dan Yunani.

Pada tahun 1873 masuk Fakultas kedokteran Universitas Wina, dan meraih gelar sarjana kedokteran tahun 1881. Selama lebih kurang sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan di bidang psikologi, dan membentuk staf klinik psikiatri. Ia juga melakukan praktek pribadi di bidang neurologi.

Pada tahun 1885, ia melanjutkan pendidikannya di Paris. Di Paris, ia juga bekerja bersama neurolog Perancis terkenal Jean Charcot. Darinyalah, Freud banyak belajar mengenai teknik hipnosis. Teknik ini kurang lebih mau menggarisbawahi adanya ide dibalik terapi yang tanpa sepengatahuan pasien. Ada kekuatan psikologis di dalam pikiran yang menyebabkan dideritanya penyakit fisik. Dengan melepas ketegangan psikologis tersebut, maka tubuh akan terbebaskan. Meski demikian,akhirnya Freud menganggap teknik hipnosis ini tidak efektif pada banyak pasien dan sulit diterapkan.

Ia juga bekerjasama dengan dokter Josef Breuer. Darinyalah, Freud belajar teknik asosiasi bebas. Sebuah teknik yang menggali ketidaksadaran lewat kesadaran. Sebagai contoh dari teknik asosiasi bebas adalah pasien disuruh menceritakan semua permasalahan yang ada pada dirinya tanpa ada sensor.

Freud meninggal dunia di London, 23 September 1939. Kini, teori-teori Freud mengenai kesadaran, perkembangan psikoseksual, defense mechanism, dan analisa mimpi masih sering digunakan sebagai rujukan bahkan terus dikembangkan; bahkan ada perguruan tinggi yang khusus memelajari psikoanalisa Freud. Sigmund Freud layak disebut sebagai bapak psikoanalisa.

Sumber:
  • Cohen, David (2009). The Escape of Sigmund Freud. London: JR Books.
  • Fry, Helen (2009). Freuds' War. Stroud: The History Press.
  • Jones, Ernest (1953, 1955, 1957). Sigmund Freud: Life and Work (3 vols.). London: Hogarth Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar